Pengertian Motivasi - aris sudarmawan blog

Latest

Like on Facebook

BANNER 728X90

Sabtu, 12 Maret 2011

Pengertian Motivasi

Pengertian Motivasi

Keberhasilan belajar peserta didik ditentukan oleh motivasi belajar yang dimiliki, demikian pula keberhasilan berwirausaha juga ditentukan oleh motivasi berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh pengaruh motivasi yang merupakan penggerak atau pendorong untuk melakukan tindakan tertentu. Dalam proses pembelajaran di sekolah, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting.

Istilah motivasi berasal kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu. Dalam bahasa latin motivation berasal dari kata movere, yang berarti “to move”(Richard,1991:5). Hamzah B Uno (2009:3) mengemukakan bahwa motif dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu (1) motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, (2) motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada, dan (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah makluk yang berkeTuhan-an, sehingga ada interaksi antara manusia dan Tuhan-Nya.

Woodwort (WinaSanjaya,2009:250) mendefinisikan motif sebagai “ a motive is a set predisposes the individual of certain activities and for seeking certain goals” yang berarti suatu motive adalah set yang dapat membuat individu-individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Houston (1985:5) menyebutkan “Motives usually involve statements such as something that causes a person to act “ yang intinya

Dari beberapa pengertian motif tersebut, motif dapat didefinisikan sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Perilaku seseorang melakukan suatu aktivitas atau kegiatan tertentu dapat disebabkan oleh suatu dorongan yang bersumber dalam dirinya, dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, motif demikian ini disebut sebagian motif instrinsik. Sedangkan perilaku individu yang hanya muncul karena dipengaruhi oleh lingkungan atau faktor luar dalam dirinya, motif semacam itu disebut sebagai motif ekstrinsik. Dari kedua macam motif tersebut yang paling kuat mendorong keberhasilan seseorang melakukan kegiatannya adalah motif instrinsik. (Hamzah Uno,2009:33).

Sedangkan pengertian Motivasi menurut Fred luthans (2005:230) adalah “motivation is a process that starts with physiological or psychological deficiency or need that activates a behavior or a drive that is aimed at a goal or incentive”. Motivasi menurut Sondang Siagian (2004:138) adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Motivasi menurut Mc.Donald (Sardiman,2010:73) adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Husaini Usman (2010:250) mengartikan motivasi sebagai keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku.

Memberikan motivasi kepada seseorang peserta didik, berarti menggerakkan peserta didik untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Hal ini karena motivasi memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, berarti sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi untuk mencapai tujuan, dengan mengabaikan perbuatan yang tidak bermanfaat baginya. (Sardiman,2010:85).

Dari pembahasan di atas dapat diambil pengertian motivasi yakni dorongan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan secara sukarela untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Dari pengertian ini didapatkan 3 (tiga) hal yang amat penting yaitu : (1) pemberian motivasi berkaitan dengan pencapaian tujuan, (2) adanya keterkaitan antara usaha dan pemuas kebutuhan, dan (3) kebutuhan yaitu keadaan internal seseorang yang membuat hasil usaha tertentu menjadi menarik.