Perilaku Kerja Prestatif - aris sudarmawan blog

Latest

Like on Facebook

BANNER 728X90

Sabtu, 12 Maret 2011

Perilaku Kerja Prestatif

BAHAN PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI:

1. MENGAKTUALISASIKAN SIKAP DAN PERILAKU WIRA

USAHA

KOMPETENSI DASAR :

1.2. MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

Tujuan Pembelajaran

  1. Memahami pengertian kerja prestatif
  2. Ciri dan sifat kerja prestatif
  3. Pembinaan perilaku kerja prestatif melalui latihan
  4. Menerapkan sikap bekerja prestaif

1. Pengertian Perilaku Kerja Prestatif

Berbuat dan bekerja prestatif adalah merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausahawan. Prestatif dalam hal ini berarti seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju di segala bidang. Memasuki millenium ketiga yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Persaingan bebas

2. Perubahan yang semakin cepat

3. Derasnya arus infomasi yang makin mengglobal yanpa mengenal batas Negara.

Hakekat persaingan bebas adalah persaingan disegala bidang, ada tiga kemungkinan ialah menang, bertahan atau tergilas. Bila bangsa kita tidak siap menghadapinya maka akan menjadi budak di Negara kita sendiri.

Orang yang mempunyai daya juang tinggi akan berpeluang dalam persaingan dan merupakan modal utama untuk dapat menang dalam persaingan atau setidak-tidaknya bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.

Perubahan yang semakin cepat disegala bidang terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan semakin derasnya arus informasi menuntut sikap dan perilaku kerja prestatif.

Menurut Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s First ada empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju yaitu:

1. Self awareness atau sikap mawas diri

2. Conscience atau mempertajam suara hati

3. Independent Will atau pandangan independent untuk bekal bertindak.

4. Creative Imagination atau berfikir mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat

Menurut Zimmerer, karakteristik wirausahawan yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah sebagai berikut:

1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya atau pekerjaannya.

2. Mau bertanggung jawab.

3. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi tinggi dan bisa diciptakannya.

4. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian.

5. Yakin pada dirinya.

6. Kreatif dan fleksibel.

7. Ingin memperoleh balikan dengan segera. Dia mempunyai keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya.

8. Enerjik seorang wirausahawan lebih baik dibandingkan rata-rata orang lain.

9. Motivasi untuk lebih unggul.

10. Berorientasi ke masa depan.

11. Mau belajar dari kegagalan.

12. Mempunyai kemampuan memimpin.

2. Ciri dan Sifat Kerja Prestatif

Dengan berbuat dan bekerja prestatif terhadap bisnisnya, wirausahawan akan berhasil di dalam usahanya. Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki cirri-ciri karakteristik prestatif sebagai berikut.

Ciri-ciri Prestatif

Sifat-sifat Profil Wirausahawan

Percaya diri

· Keyakinan

· Ketidaktergantungan

· Individualistik

· Optimisme

Berorientasi pada hasil

Ø Kebutuhan akan prestasi

Ø Berorientasi pada laba

Ø Ketekunan dan ketabahan

Ø Kerja keras

Ø Mempunyai dorongan kuat

Pengambilan resiko

v Energi dan inisiatif

v Kemampuan mengambil resiko

v Suka pada tantangan

Kepemimpinan

v Betingkah laku sebagai pemimpin

v Dapat bergaul dengan orang lain

v Menanggapi saran-saran dan kritik

Keorisinilan

Ø Inovatif

Ø Punya banyak sumber

Ø Mengetahui banyak

Berorientasi ke masa depan

· Pandangan kemasa depan

· Perseptif

Perilaku kerja yang prestaif dapat di lihat dalam sikap sebagai berikut:

1. Kerja ikhlas

2. Kerja mawas diri dari rasa emosional

3. Kerja cerdas

4. Kerja keras

5. Kerja tuntas

A. Kerja Ikhlas

Arti kerja iklas adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.

Penerapan kerja ikhlas adalah sebagai berikut:

Seorang buruh pabrik yang bekerja dengangaji yang pas-pasan meskipun sudah diatas sedikit dari UMR, buruh tersebut tetap bekerja dengan baik, di dalam melaksanakan pekerjaan dengan tulus, semata-mata merupakan pengabdian terhadap pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarganyadengan harapan semoga rezeki yang diterimanya selalu mendapatkan barokah dari Tuhan Yang Maha Esa.

B. Kerja Mawas Terhadap Emosional

Arti kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan / kemarahan yang sedang melanda jiwanya.

Penerapan kerja dengan mawas terhadap emosional adalah sebagai berikut:

Seorang pemimpin perusahaan di rumah mempunyai masalah pribadi dengan keluarganya yang mengakibatkan hatinya resah sering marahdengan tidak terkendali, kemudian ditempat kerja anak buahnya juga membuat masalah yang merugikan perusahaan, maka pimpinan perusahaan tersebut harus dapat membedakan urusan pribadi dengan urusan perusahaan, jangan sampai kemarahan yang dibawa dari rumah mempengaruhi kinerja di perusahaan.

C. Kerja Cerdas

Arti kerja cerdas ialah bahwa dalam bekerja pandai memeprhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan.

Penerapan kerja cerdas adalah sebagai berikut:

Perilaku/sikap pekerja cerdas biasanya dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan, misalnya penggunaan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung (matematika), memakai/menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.

D. Kerja Keras

Arti kerja keras ialah bahwa di dalam bekerja mempunyai sifat mabuk kerja untuk dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai. Dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak dan kesulitan yang dihadapi.

Penerapan perilaku/sikap kerja keras:

Seorang penjual kayu baker yang rumahnya dipegunungan setiap hari mereka berangkat petang (malam). Meskipun malam hari cuaca gelap mereka membawa obor penerang jalan, sampai di kota/pasar dengan sabar menawarkan dagangannya sampai laku, kadangkala sampai siang dagangannya baru laku.

E. Kerja Tuntas

Arti kerja tuntas yaitu bahwa di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usahanya secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilakn usahanya secara maksimal.

Penerapan kerja tuntas adalah sebagai berikut:

Seorang pengusaha warung apung yang dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari membuat sarana warung, alat yang dibutuhkan, proses pembuatan/menu makanan, kemungkinan kerugian, sampai mendapatkan hasil akhir ialah laba atau untung.

3. Pembinaan Perilaku Kerja Prestatif Melalui Latihan

Membekali karyawan dengan latihan akan sangat bermanfaat bagi perusahaan karena karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih prestatif. Karyawan akan ahli dan trampil dalam melaksanakan tugasnya serta dapat mempergunakan pikirannya secara perstatif, efektif dan efisien.

Beberapa pendapat para ahli tentang kepentingan dan manfaat latihan yaitu:

  1. D. Yoder

a. Untuk stabilitas pegawai

b. Untuk memperbaiki cara bekerja

  1. D. Latenier

Pegawai lebih berkembang, lebih cekatan dan lebih baik.

  1. J. Tiffen

a. Pegawai akan melaksanakan tugas dengan baik

b. Cara bekeja lebih baik

  1. F.W. Taylor

a. Memilih karyawan terbaik

b. Melaksanakan pekerjaan lebih baik

Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan adalah sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan kemampuan bekreja secara prestatif, efektif dan efisien.
  2. Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja
  3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
  4. Untuk mengembangkan rasa kesetiakawanan
  5. Untuk mengembangkan sikap para pegawai positif
  6. Untuk mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa
  7. Untuk mengembangkan segala daya kreativitas
  8. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi

Latihan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

  1. Apprentice Training

Cara ini dapat dilaksanakan dengan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya.

  1. On The Job Training

Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan

Latihan kewirausahaan merupakan salah satu aspek yang perlu ditangani secara berencana dan berkelanjutan. Dengan adanya latihan dalam berwirausha, diharapkandapat meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuan, sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik.

4. Menerapkan Sikap Bekerja Prestatif

A. Penerapan Kesempatan Bekerja

Penerapan kesempatan bekerja merupakan kebutuhan yang tetap mendesak. Oleh karenanya diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh seperti pendidikan ketrampilan, pendidikan kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasarana, pemilihan teknologi dsb. Disamping itu usaha-usaha untuk memperluas kesempatan bekerja, perlu dituangkan dalam program-program kerja khusus secara efektif dan efisien.

Ketrampilan dan keahlian para wirausahawan perlu ditingkatkan, sehingga pengalihan usaha atau bisnis swasta asing dapat beralih ke tangan para wirausahawan swasta Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan semangat kerja yang tinggi prestatif, efektif dan efisien. Agar dpat mencapai tujuan sikap bekerja prestatif, efektif dan efisien para wirausahawan diharapkan:

a. Aktif dan kreatif daripada berfikir keras. Disini harus menciptakan sikap bekerja prestatif, efektif dan efisien serta mengembangkan daya cipta yang positif.

b. Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan yang selalu sibuk dan menerapkan perilaku bekerja prestatif, efektif dan efisien dalam setiap kesempatan yang ada.

B. Kepercayaan dan Keberanian Bekerja

Menerapkan perilaku bekerja prestatif, perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau vak tertentu yang mengurus pada efektifitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja prestatif perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan:

a. Pembinaan dan pengembangan bekerja.

b. Bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja.

c. Memotivasi pekerja agar mau bekerja lebih aktif, kreatif dan inovatif.

Untuk menerapkan pekerjaan tersebut, para wirausahawan harus memiliki kepercayaan, kesempatan, keberanian dan keyakinan terhadap diri sendiri, diantaranya:

a. Percaya dan yakin pada kecerdasan sendiri.

b. Percaya dan yakin pada kecakapan yang diperoleh dari hasil pendidikan, kursus, latihan dan pengalaman dalam bekerja.

c. Percaya dan yakin akan bisa bekerja secara kreatif, aktif dan inovatif.

d. Percaya dan yakin pada kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Menerapkan sikap bekerja prestatif harus dijalankan dengan terarah dan baik yaitu:

a. Bekerja merupakan kebiasaan dan pengalaman dari vak bakat sendiri.

b. Bekerja harus luwes dan menyenangkan dalam pergaulan.

Ciri-ciri sikap bekerja baik adalah sebagai berikut:

1. Dilligence ( kerajinan, kerja keras )

2. Dedication ( pengabdian)

3. Integrity ( keutuhan, watak )

4. Responsiblenness ( rasa tanggungjawab )

5. Carefullness ( kehati-hatian )

6. Versatility ( keserbabisaan )

7. Innovativeness ( daya pembaharuan )

8. Cooperativeness ( semangat kerjasama )

9. Eageerness to learn besides skill fullness ( hasrat besar untuk belajar dan kemahiran )

C. Motivasi dalam Bekerja

Menumbuhkan dan menerapkan motivasi adalah suatu tindakan yang penting. Sebab motivasi merupakan kunci untuk menerapkan bekerja prestatif kepada karyawannya.

Untuk memperdalam tentang motivasi di dalam bekerja, hendaknya seorang wirausahawan memahami hal-hal yang berkait dengan masalah kebutuhan hidup. Abraham H Maslow (1954) dalam teori herarki kebutuhannya mengatakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari:

a. Kebutuhan fisiologis

Misalnya makan, minum, istirahat, dsb.

b. Kebutuhan rasa aman, bebas dan ancaman fisik dan psikis

c. Kebutuhan akan penghargaan (penghargaan akan kemampuan, kompetensi dan percaya diri)

d. Kebutuhan untuk aktualisasi diri (mengembangkan potensi-potensinya semaksimal mungkin)

Menurut Herberg, orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan tersendiri. Sebaliknya pekerjaan yang kurang disenangi akan mengurangi rasa kepuasan. Dengan adanya motivasi akan mendorong orang untuk lebih prestatif, efektif, efisien dan produktif.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ating Tedjasutisna, MBA, 2004, Kewirausahaan SMK Tingkat I Semua Bidang Keahlian, Bandung: Armico.

Tim LP2IP, 2005, Kewirausahaan Untuk SMK, Yogyakarta: LP2IP.

Dra. Kusmini Adiputro, M.M, 2001, Kewirausahaan Untuk Tingkat I SMK, Jakarta: Yudistira.

Suyamti, 2004, LKS Mentari Kewirausahaan XI SMK, Jakarta: Graha Pustaka.

EVALUASI

!. Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang paling benar!

  1. Yang bukan merupakan ciri milenium ketiga adalah …

a. Persaingan bebas.

b. Perubahan yang semakin cepat.

c. Derasnya arus informasi yang semakin mengglobal tanpa mengenal batas negara.

d. Ada larangan menjual produk dari negara satu ke negara lain.

  1. Selalu berambisi ingin aju adalah pengertian dari …

a. prestatif

b. efektif

c. efisien

d. komitmen tinggi

  1. Pengarang buku First Think First yang di dalamnya mengupas mengenai empat (4) sisi potensial manusia untuk maju adalah …

a. Stephen Covey

b. F.W. Taylor

c. Bygrave

d. Savary

  1. Yang dimaksud dengan Self awareness adalah …

a. Mempertajam suara hati.

b. Sikap mawas diri.

c. Pandangan independen untuk bakal bertindak.

d. Berfikir mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat.

  1. Yang dimaksud dengan independent will adalah …

a. Mempertajam suara hati.

b. Sikap mawas diri.

c. Pandangan independen untuk bakal bertindak.

d. Berfikir mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat.

  1. Berikut ini karakteristik wirausahawan yang berhasil karena bekerja secara prestatif , kecuali …

a. Komitmen tinggi.

b. Bertanggung jawab.

c. Yakin pada diri sendiri.

d. Posesif.

  1. Percaya diri adalah salah satu dari ciri prestatif yang akan tampak pada sifat profil wirausahawan yang berupa …

a. kerja keras

b. energik dan inisiatif

c. suka pada tantangan

d. ketidaktergantungan

  1. Berorientasi pada hasil adalah salah satu dari ciri prestatif yang akan tampak pada sifat profil wirausahawan yang berupa …

a. berorientasi pada laba

b. kerja keras

c. energik dan inisiatif

d. suka pada tantangan

  1. Kepemimpinan adalah salah satu dari cirri prestatif yang akan tampak pada sikap profil wirausahawan yang berupa …

a. kerja keras

b. menanggapi saran dan kritik

c. suka pada tantangan

d. keyakinan

  1. Keorisinilan adalah salah satu dari cirri prestatif yang akan tampak pada sikap profil wirausahawan yang berupa …

a. mengetahui banyak

b. prestatif

c. pandangan ke masa depan

d. kebutuhan akan prestatif

  1. Bekerja sungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus adalah pengertian dari …

a. kerja iklas

b. kerja mawas dari rasa emosional

c. kerja cerdas

d. kerja tuntas

  1. Thomas Alfa Edison telah berhasil menemukan bola lampu. Hal itu merupakan perwujudan perilaku kerja prestatif, yaitu kerja …

a. kerja iklas

b. kerja mawas terhadap emosional

c. kerja cerdas

d. kerja keras

  1. Bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/ kemarahan yang sedang melanda jiwa adalah pengertian dari …

a. kerja keras

b. kerja mawas terhadap emosional

c. kerja cerdas

d. kerja iklas

  1. penjual soto, mempersiapkan dagangannya mulai dari meracik bumbu, memasak dan menghidangkan dagangan, melayani pelanggan dilakukan dari petang hingga warungnya tutup pada malam hari. Dan ia memulai aktivitasnya lagi pada petang berikutnya, begitu terus-menerus tanpa pantang meyerah. Ilustrasi di atas

Ilustrasi di atas adalah gambaran seorang wirausahawan yang prestatif, tercermin dalam perilaku kerja …

a. kerja keras

b. kerja mawas terhadap emosional

c. kerja cerdas

d. kerja iklas

  1. Pegawai lebih berkembang, lebih cekatan dan lebih baik adalah manfaat latihan menurut …

a. D. Yoder

b. D. Latenier

c. J. Tiffen

d. F.W. Taylor

  1. Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan adalah sebagai berikut, kecuali …

a. Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja

b. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

c. Untuk mengembangkan segala daya kreativitas

d. Untuk memberi kesempatan plagiator bekerja

  1. Mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya, adalah cara melatih karyawan, yaitu …

a. Apprentice training

b. On the job training

c. Learning by doing

d. Latihan induksi

  1. Siwi seorang siswi SMK jurusan Tata Busana, mengerjakan tugas yang diberikan gurunya dengan tekun dan rapi, membuat pola, menggunting kain, menjahit sampai dengan tahap penyelesaian. Hal ini merupakan cerminan kerja prestatif yaitu kerja …

a. Kerja ikhlas

b. Kerja cerdas

c. Kerja mawas

d. Kerja tuntas

  1. Para relawan bersama penduduk Jetis Bantul bahu membahu membersihkan puing-puing bangunan yang berserakan akibat gempa bumi tektonik 27 Mei 2006 lalu dengan sepenuh tenaga dan setulus hati. Merupakan cerminan kerja …

a. Kerja ikhlas

b. Kerja cerdas

c. Kerja mawas

d. Kerja tuntas

  1. Teori herarki kebutuhan dikemukakan oleh …

a. F.W. Taylor

b. Abraham H. Maslow

c. Savary

d. J. Tiffen

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!

  1. Sebutkan tiga (3) hal yang harus dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan prilaku kerja prestatif!
  2. Sebutkan tiga (3) ciri bekerja yang baik!
  3. Sebutkan isi dari teori herarki kebutuhan Maslow!
  4. Orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan tersendiri, sebaiknya pekerjaan yang kurang disenangi akan mengurangi kepuasan. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari …
  5. Mengapa memberi motivasi kepada karyawan perlu dilakukan oleh wirausahawan?

KUNCI JAWABAN

I.

1.d 6.d 11.a 16.d

2.a 7.d 12.c 17. a

3.a 8.a 13.b 18.d

4.b 9.b 14.a 19.a

5.c 10.a 15.b 20.b

II.

1. Penanaman perilaku kerja prestatif diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan:

  1. Pembinaan dan pengembangan bekerja.
  2. Bimbingan, penyuluhan dan pengawasan.
  3. Memotivasi pekerja agar mau bekerja lebih aktif, kreatif dan inovatif.

2. Ciri-ciri bekerja yang baik:

  1. diligence (kerajinan,kerja keras)
  2. dedication (pengabdian)
  3. Integriti (keutuhan, watak)
  4. Responsibleness (rasa tanggungjawab)
  5. Carefullness (kehati-hatian)
  6. Versatility (keserbabisaan)
  7. Innovativeness (daya pembaruan)
  8. Cooperativeness (semangat kerjasama)
  9. Eageerness to learn besides skill fullness (hasrat besar untuk belajar dan kemahiran)

3. Teori hirarki kebutuhan Maslow:

  1. Kebutuhan fisiologis
  2. Kebutuhan akan rasa aman, bebas dari ancaman fisik dan psikis
  3. Kebutuhan akan penghargaan
  4. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

4. Herzberg

5. Wirausahawan perlu memberikan motivasi kepada karyawan/pegawai karena dengan diberi motivasi pekerja/karyawanakan merasa terdorong dan tertantang untuk bekerja dengan kreatif, inovatif, bersemangat, bergairah untuk mencapai prestasi.